>>>>SEMOGA BERMANFAAT<<<<
Jangan lupa tinggalin jejaknya di koment!!!!!! :D
Jangan lupa tinggalin jejaknya di koment!!!!!! :D
Pengertian IQ, EQ, SQ,
CQ dan AQ
Menurut Daniel Goleman (Emotional Intelligence – 1996)
: orang yang mempunyai IQ tinggi tapi EQ rendah cenderung mengalami kegagalan
yang lebih besar dibanding dengan orang yang IQ-nya rata-rata tetapi EQ-nya
tinggi, artinya bahwa penggunaan EQ atau olahrasa justru menjadi hal yang
sangat penting, dimana menurut Goleman dalam dunia kerja, yang berperan
dalam kesuksesan karir seseorang adalah 85% EQ dan 15% IQ. Jadi, peran EQ sangat signifikan.
MACAM-MACAM KECERDASAN TERSEBUT ADALAH :
A. IQ (INTELLEGENCE QOUTIENT)
Kapasitas umum seseorang untuk engerjakan atau
melakukan sesuatu.
Berhubungan
dengan penalaran / berfikir.
Intellegensi
adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara
logis, terarah, serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif
(Marten
Pali, 1993).
Kesimpulan
IQ:
a. Kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi
dalam kehidupan manusia.
b.
Kemampuan untuk menghasilkan persoalan-persoalan baru untuk diselesaikan.
c.
Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang akan memunculkan penghargaan dalam
budaya seorang individu.
CIRI-CIRI
PRILAKU INTELLEGEN / CERDAS :
- Masalah yang dihadapi merupakan masalah baru
bagi yang bersangkutan.
-
Serasi tujuan dan ekonomis (efesien).
-
Masalah mengandung tingkat kesulitan.
-
Keterangan pemecahannya dapat diterima.
-
Sering menggunakan abstraksi.
-
Bercirikan kecepatan.
-
Memerlukan pemusatan perhatian
B. EQ
(EMOTIONAL QOUTIENT)
PENGERTIAN
EQ(Emotional Quotient) / kecerdasan emosi :
Kemampuan untuk mengenali
perasaan sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri
sendiri, mengelola emosi dengan baik, dan berhubungan dengan orang lain (DANIEL
GOLDMAN).
Kemampuan mengerti dan mengendalikan emosi (PETER
SALOVELY & JOHN MAYER).
Kemampuan mengindra, memahami dan dengan efektif
menerapkan kekuatan,ketajaman, emosi sebagai sumber energi, informasi, dan
pengaruh (COOPER &SAWAF).
Bertanggung jawab atas harga diri, kesadaran diri,
kepekaan sosial, dan adaptasi sosial (SEAGEL).
ASPEK
EQ (SALOVELY & GOLDMAN) ADA LIMA :
1. Kemampuan mengenal diri
(kesadaran diri).
2. Kemampuan mengelola emosi
(penguasaan diri).
3.
Kemampuan memotivasi diri.
4. Kemampuan mengendalikan emosi
orang lain.
5.
Kemampuan berhubungan dengan orang lain (empati).
PRILAKU
CERDAS EMOSI :
- Menghargai emosi negative orang
lain.
- Sabar
menghadapi emosi negative orang lain.
- Sadar dan menghargai emosi diri
sendiri.
- Emosi negative untuk membina
hubungan.
- Peka terhadap emosi orang lain.
- Tidak
bingung menghadapi emosi orang lain.
- Tidak
menganggap lucu emosi orang lain.
- Tidak
memaksa apa yang harus dirasakan.
- Tidak
harus membereskan emosi orang lain.
- Saat
emosional adalah saat mendengarkan
SIFAT EQ
TINGGI :
-
Berempati.
-
Mengungkapkan dan memahami perasaan.
-
Mengendalikan amarah.
-
Kemandirian.
-
Kemampuan menyesuaikan diri.
-
Disukai.
-
Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi.
-
Ketekunan.
-
Kesetiakawanan.
-
Keramahan.
- Sikap
hormat.
C. CQ
(CREATIVITY QOUTIENT)
CREATIVITY / KREATIVITAS adalah potensi seseorang
untuk memunculkan sesuatu yang merupakan penemuan-penemuan baru dalam
bidang ilmu dan teknologi serta semua bidang dalam usaha lainnya
GUIL
FORD mendiskripsikan 5 ciri kreativitas :
a. KELANCARAN/KEFASIHAN :
Kemampuan memproduksi banyak ide.
b. KELUWESAN :
Kemampuan
untuk mengajukan bermacam-macam pendekatan jalan pemecahan masalah.
c. KEASLIAN :
Kemampuan
untuk melahirkan gagasan yang orisinal sebagai hasil pemikiran sendiri.
d. PENGURAIAN :
Kemampuan
menguraikan sesuatu secara terperinci.
e. PERUMUSAN KEMBALI :
Kemampuan untuk mengkaji kembali
suatu persoalan melalui cara yang
berbeda dengan yang sudah lazim.
BEBERAPA
CARA MEMUNCULKAN GAGASAN KREATIFITAS
a. KUANTITAS
GAGASAN :
Gagasan
pertama sebagai cara untuk mendapatkan gagasan yang lebih baik. Pemilihan dari
bernagai gagasan
b. BRAINSTORMING :
untuk
menambah gagasan yang telah ada, untuk mendapat gagasana yang orisinil
c. SINEKTIK
:
Membuat
yang asing menjadi akrab menggunakan analogi dan metafora
d. MEMFOKUSKAN TUJUAN :
Membuat
seolah-olah apa yang diinginkan akan terjadi besok
. D. SQ (SPIRITUAL QOUTITEN)
Spiritual Quotient yaitu sesuatu yang berhubungan
dengan kepercayaan agama.
percaya
bahwa Tuhan itu ada, Maha Melihat, Maha Mendengar dan Maha. Mengetahui
apa-apa yang diucapkan, diperbuat bahkan isi hati atau niat manusia.
Dalambuku yang berjudul Seratus Tokoh yang paling
berpengaruh dalam sejarah, si penulisnya Michael H. Hart membuat peringkat enam
teratas adalah :
1) Nabi Muhammad SAW;
2) Isaac Newton;
3) Nabi Isa (Yesus);
4) Budha (Sidharta Gautama);
5) Kong Hu Chu;
6) St Paul.
Hampir semua tokoh tersebut ternyata adalah
tokoh-tokoh agama,pemimpin/penggerak spiritual. Jadi manusia yang menentukan
arah sejarah adalah mereka yang memiliki kualitas spiritual.
CIRI-CIRI
SQ TINGGI
• MEMILIKI
PRINSIP DAN VISI YANG KUAT
• PRINSIP
KEBENARAN
• PRINSIP
KEADILAN
• PRINSIP
KEBAIKAN
• MEMANDANG
SESUATU DENGAN YANG BENAR
• MAMPU
MELIHAT KERSATUAN DALAM KEANEKARAGAMAN
CONTOH: GURU INGIN HASIL LULUSAN OPTIMAL, MAKA SEMUA
YANG TERKAIT AKAN KERJA SESUAI KEPASITAS DLM TUJUAN YG SAMA
• MAMPU
MEMAKNAI SETIAP SISI KEHIDUPAN
SEMUA
YANG TERJADI ADA MAKNANYA, BERBAGAI PENDERITAAN AKAN PEMPERTEBAL SQ, JIKA
BERHASIL AKAN BERSYUKUR
• MAMPU
MENGELOLA & BERTAHAN DLM KESULITAN & PENDERITAAN
ORANG
SUKSES TELAH MELEWATI LIKU, CACIAN & UJIAN YANG BESAR
E. AQ
(ADVERSITY QOUTIENT)
Adversity Qountient adalah kemampuan / kecerdasan
seseorang untuk dapat
bertahan
menghadapi kesulitan-kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup
contoh
kasus :
Ketika akhirnya Thomas Alva Edison (1847 – 1931)
berhasil menemukan baterai yang ringan dan tahan lama, dia telah
melewati 50.000 percobaan dan bekerja selama 20 tahun. Tak heran kalau ada yang
bertanya, “Mr. Edison, Anda telah gagal 50.000 kali, lalu apa yang membuat Anda
yakin bahwa akhirnya Anda akan berhasil ?” Secara spontan Edison langsung
menjawab, “Berhasil ? Bukan hanya berhasil, saya telah mendapatkan banyak
hasil. Kini saya tahu 50.000 hal yang tidak berfungsi.
Paul G.
Stoltz, merinci AQ:
a. AQ Tingkat “Quitters” (Orang-orang yang Berhenti)
langsung
menyerah ketika menghadapi kesulitan hidup, tidak berikhtiar dan hanya
berkeluh kesah
menghadapi penderitaan
b. AQ Tingkat “Campers” (Orang yang Berkemah)
Awalnya
giat mendaki / berusaha menghadapi kesulitan
hidup,
ditengah perjalanan mudah merasa cukup dan mengakhiri pendakian atau
usahanya. Contoh : orang yang sudah merasa cukup dengan menjadi sarjana, merasa
sukses bila memiliki jabatan dan materi.
c. AQ Tingkat “Climbers” (Orang
yang Mendaki) seumur hidupnya mendaki mencari hakikat kehidupan menuju kemuliaan manusia dunia
dan akhirat.
Analisis
SWOT merupakan suatu teknik yang dapat digunakan
untuk
menelaah tingkat keberhasilan pencapaian cita-cita/karier.
“S”
Strenght (Kekuatan), adalah sebuah potensi yang ada pada diri sendiri yang
mendukung cita-cita / karier.
“W”
Weakness (Kelemahan), adalah seluruh kekurangan yang ada pada diri sendiri dan
kurang mendukung cita-cita/ karier.
“O”
Opportunity, (Peluang), adalah segala sesuatu yang dapat menunjangkeb erhasilan
cita-cita/karier.
“T”
Traits (Ancaman), adalah segala sesuatu yang dapat menggagalkan rencana
citacita/karier yang berasal dari diri sendiri atau lingkungan.
0 komentar:
Post a Comment